0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Begini Diagnosis Autis pada Anak, Ketahui Sebelum Terlambat!

    July 30, 2024 3 min read

    Siapa bilang autis baru diketahui sejak balita? Apabila tanda-tanda autis sudah diketahui, dokter akan melakukan diagnosis autis pada anak. Simak tahapan diagnosisnya di sini!


    Menurut WHO 1 dari 160 anak di seluruh dunia menderita autisme. Tingginya angka autis di dunia tidak berarti gangguan perkembangan saraf ini menjadi momok menakutkan, Mam! Autis pada anak bukanlah aib dan dampak buruknya bisa kita minimalisir kalau diketahui lebih dini. Itulah mengapa, kita perlu melakukan diagnosis autisme pada anak. 


    Sebelumnya, Mama sudah tahu belum apa itu autis? Menurut IDAI, autis atau yang dikenal dengan spektrum autisme (GSA) adalah sekumpulan gangguan perkembangan yang ditandai dengan melemahnya kemampuan sosial, komunikasi, dan kebiasaan anak melakukan perilaku berulang, atau pun tidak memiliki banyak minat. 


    Pada umumnya, gejala autis dapat diketahui sejak bayi usia 6,9, atau 12 bulan. Namun, sebuah penelitian dari National Library of Medicine menyebutkan, gangguan GSA pada anak dapat diagnosis pada usia 18 dan 24 bulan. Bagaimana diagnosis tersebut? Selengkapnya ada di artikel ini!  

    Diagnosis Autis pada Anak

    Kalau penyakit klinis bisa diuji lewat tes laboratorium, tidak dengan gangguan autisme. Bagi yang belum tahu, autis adalah gangguan perilaku yang disebabkan perkembangan saraf. Gangguan ini dapat didiagnosis oleh ahli saraf atau psikolog klinis yang sudah bersertifikasi. Untuk lebih jelasnya, berikut inii urutan diagnosis autis pada anak. 

    1. Diagnosis Pertama

    Proses diagnosis autis pertama kali dapat dilakukan pada saat anak berusia 18 bulan. Pada usia 24 bulan akan dilakukan pemeriksaan lagi untuk memastikan kondisi dan gejala si kecil. Dilansir dari laman WebMD, pada kunjungan tersebut dokter akan mengalami dan berbicara dengan si kecil. 

    Apa saja tes yang yang digunakan untuk melakukan diagnosis autis pada anak? Menurut Very Well Health, si kecil akan melakukan serangkaian tes yang mengevaluasi interaksi sosial, perilaku, dan keterampilan komunikasi anak. Tes tersebut biasa dilakukan melalui wawancara atau kuesioner kepada orang tua atau pengasuh. 

    Tidak menutup kemungkinan, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat keluarga yang menderita autisme, perkembangan, dan perilaku anak sampai saat ini. Berikut ini beberapa pertanyaan yang biasa diperhatikan oleh dokter: 

    • Apakah bayi tersenyum pada usia 6 bulan?
    • Apakah bayi meniru suara dan ekspresi wajah pada usia 9 bulan?
    • Apakah bayi sudah mengoceh dan bergumam pada usia 12 bulan?
    • Apakah ada perilaku bayi yang tidak biasa atau berulang?
    • Apakah bayi kesulitan melakukan kontak mata?

    Untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat, silahkan jawab dengan sejujur-jujurnya, Mam. Hal tersebut agar si kecil mendapatkan penanganan lebih cepat dan pemeriksaan lanjutan. 

    2. Tes Lanjutan 

    Apabila si kecil membutuhkan tes lebih lanjut, kemungkinan besar Mama akan diarahkan bertemu dengan dokter spesialis ASD, psikolog anak, dokter spesialis perkembangan anak, ahli saraf, uga terapi okupasi. 

    Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk mengevaluasi tingkat kognitif, berbahasa, dan keterampilan hidup si kecil. Nantinya, dokter akan mengkategorikan jenis autisme yang dialami si kecil berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan. Penjelasan seputar autisme bisa dimengerti ya, Mam?

    Mungkinkah Autisme Tidak Terdeteksi?

    Gejala autis memang dapat kita ketahui sejak bayi. Namun, tidak menutup kemungkinan gangguan tersebut baru disadari ketika dewasa. Very Well Health mengatakan, sebagian orang dewasa tidak terdeteksi kalau mengalami autis karena memiliki kelebihan tertentu yang mengimbangi disabilitas mereka. 


    Meski tidak terdiagnosis, orang dengan gangguan autisme mempunyai risiko lebih besar mengalami kecemasan, autis, hingga isolasi diri. Akan lebih baik kalau gangguan mental ini diketahui sejak dini kan? 


    Face Cream untuk Perawatan Kulit Anak

    Orang tua mana pun pasti ingin memberikan perlindungan ekstra untuk si kecil. Selain melindungi si kecil dari dampak panjang autis, Mama juga perlu memberikan perawatan untuk kulitnya yang lebih sensitif. Belum lagi kalau si kecil memiliki kebiasaan menggaruk-garuk kulitnya sendiri. 


    Mintly rekomendasikan Face Cream Advanced 5-in-1 untuk melindungi sekaligus merawat kulit si kecil. Face cream ini mengandung 3x Ceramide dan 4D Hyaluronan yang dapat menenangkan, menghidrasi, menutrisi, menjaga, dan menghaluskan kulit wajah bayi.


    Penggunaan Face Cream Advanced 5-in-1 cukup mudah. Mama hanya perlu mengoleskan cream tipis-tipis setiap 2-3 kali sehari. Dijamin, kulit si kecil semakin lembut, sehat, dan bebas dari iritasi! Langsung saja, dapatkan Gently Baby Face Cream Advanced 5-in-1 di sini, yuk!




    Source: 

    https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10491411/

    https://www.verywellhealth.com/autism-diagnosis-4014207#:~:text=Instead%2C%20autism%20is%20diagnosed%20based,children%20suspected%20of%20having%20autism

    https://www.webmd.com/brain/autism/how-do-doctors-diagnose-autism