Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
February 09, 2024 3 min read
Pada umumnya bayi baru lahir tidak bisa mengatakan apa yang dia inginkan. Apalagi saat bayi rewel atau kolik, Mama pasti bingung apa yang harus dilakukan bukan? Sebagai orang tua kita harus mencari tahu apa yang diinginkan si kecil.
Tak jarang orang tua yang ingin mengatasi kolik malah stres sendiri. Hal ini bisa terjadi karena faktor kelelahan dan emosi yang menjadi satu. Dilansir dari Mayoclinic, kolik berpotensi menyebabkan shaken baby syndrome (sindrom bayi terguncang) yang efeknya dapat menyebabkan kerusakan otak parah pada bayi. Mama pasti tidak mau sampai hal ini terjadi kan?
Bukan untuk menakut-nakuti Mama. Dalam satu hari bayi bisa rewel lebih dari tiga jam. Dalam seminggu kolik bayi terjadi 3 kali, dan kemungkinan sembuh sendiri saat berusia 4 bulan. Karena itu, harap Mama memaklumi kalau bayi rewel pada jam tertentu, ya!
Apa yang terjadi saat bayi kolik? Saat mengalami kolik, si kecil tidak hanya menangis dengan lantang, namun juga bisa disertai dengan yang tangan mengepal, tubuh kaku, perut kembung, dan wajah yang memerah.
Sekilas kolik terdengar berbahaya, tapi gangguan ini termasuk hal wajar yang tidak membahayakan. Karena itu, Mintly akan memberikan tips-tips mengatasi kolik bayi agar Mama lebih tenang.
Namun, sebelumnya Mama sudah tahu penyebab dan gejala kolik pada bayi kan? Kalau belum tahu, Mama bisa membaca artikel "Mama Wajib Tahu, Apa itu Kolik pada Bayi!"
Penyebab kolik pada memang tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli kesehatan mengatakan kalau kolik disebabkan sistem saraf bayi yang masih dalam perkembangan. Hal itu juga yang menyebabkan bayi prematur lebih berisiko kolik.
Dilansir dari laman IDAI, penyebab bayi kolik berikutnya adalah alergi susu protein. Sebuah penelitian menemukan, dalam usus si kecil, laktosa akan dicerna menjadi glukosa dan galaktosa. Nutrisi tersebut diserap tubuh kembali untuk kebutuhan metabolisme. Sayangnya, pada bayi yang perkembangannya belum sempurna, laktosa tersebut justru membuatnya sakit perut hingga diare. Karena itu bayi jadi rewel atau yang dikenal kolik.
Orang tua mana yang bisa tenang melihat anaknya kolik? Meski kolik bisa sembuh dengan sendirinya, Mama pasti membutuhkan pertolongan saat anak rewel. Nah, berikut ini cara mengatasi kolik pada bayi:
Salah satu cara mengatasi kolik adalah memberikan pijatan I love you pada bayi. Pijatan ini dapat melegakan angin yang terperangkap di perut. Selain itu, pijatan i love you juga dapat meningkatkan hormon oksitosin. Hormon ini dapat mengurangi stres pada bayi, sehingga menjadi tenang.
Teknik pijatan ini cukup mudah, kok. Mama dapat melakukan sebuah gerakan yang membentuk inisial I, L, dan U di bagian perut bayi. Pastikan Mama memijatnya dengan lembut dan tidak menyakiti si kecil, ya!
Cara berikutnya untuk mengatasi kolik pada bayi adalah dengan menggendongnya di depan dada. Mama bisa menggendong bayi dengan posisi jantung dekat ibu. Pelukan dari Mama akan membuat si kecil lebih tenang dan tidak rewel lagi.
Mengingat salah satu penyebab kolik adalah penumpukan gas di perut bayi, ketika masa ASI, kita harus memperhatikan setiap makanan yang akan disalurkan ke bayi. Dilansir dari laman Michigan State University, hindari makanan yang mengandung gas tinggi seperti brokoli, kubis, dan kacang-kacangan agar pencernaan si kecil tidak terganggu. Akan lebih baik kalau Mama memilih makanan yang direkomendasikan dokter.
Ketika masuk MPASI, hindari juga makanan atau minuman yang mengandung sorbitol. Dilansir dari laman Webmd, sorbitol tidak dapat dicerna baik oleh bayi, sehingga menyebabkan masalah pencernaan bayi. Beberapa makanan yang mengandung sorbitol contohnya apel, pir, anggur, stroberi, dan blackberry.
Untuk mengatasi kolik yang disebabkan intoleran laktosa, Mama dapat mencari pengganti ASI sementara waktu. Misalnya mencari susu yang berlabel bebas laktosa. Dengan begitu, perut si kecil terhindar dari gas yang membuatnya kolik.
Tak kalah bermanfaat, menggunakan produk hangat juga dapat mengatasi kolik pada bayi. Khususnya kalau Mama menggunakan produk Calming Baby Cream yang mengandung lavender dan peppermint.
Mintly rekomendasikan produk Gently Calming Baby Cream untuk mengatasi kolik pada bayi. Butiran cream yang lembut serta aroma lavender memberikan efek menenangkan pada bayi, sehingga si kecil lebih tenang dan tidak rewel lagi, deh!
Demi kebaikan si kecil, jangan lupa gunakan produk yang sudah teruji secara klinis. Dapatkan Gently Calming Baby Cream di sini, Mam!
Sumber:
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-2
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/symptoms-causes/syc-20371074