0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Hiperaktif Pada Anak adalah Hal Normal? Ini Penjelasannya!

    August 26, 2024 3 min read

    Hiperaktif adalah yang sering terjadi pada anak. Tanda-tandanya terlihat dari daya tarik si kecil melakukan banyak aktivitas dan tidak bisa diam. Namun tenang saja, berikut ini penjelasan seputar anak hiperaktif yang akan menenangkan hati Mama!


    Tak sedikit orang tua merasa kewalahan ketika si kecil terlalu aktif bermain atau beraktivitas yang lain. Apalagi kalau orang lain menganggap karakter hiperaktif adalah anak yang nakal dan tidak mau diatur. Padahal sebenarnya, anak hiperaktif hanya membutuhkan perhatian khusus untuk memusatkan fokus dan konsentrasinya. 


    Pertanyaannya, Mama sudah tahu belum apa itu hiperaktif? Dilansir dari laman Parents, hiperaktif adalah kondisi anak memiliki semangat dan keinginan melakukan aktivitas berlebih. Kalau anak-anak pada umumnya merasa tenang dan puas mewarnai gambar berjam-jam, tidak pada anak hiperaktif. Anak hiperaktif tidak bisa duduk atau diam selama 2 menit. Bahkan, mereka lebih sering melompat, memanjat tembok, atau meloncat-loncat. 


    Sampai sini, Mama sudah tahu gambaran anak hiperaktif belum? Untuk lebih jelasnya, Mintly akan membahas lebih dalam pada artikel di bawah ini. Simak baik-baik, yuk!

    Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif  

    Mungkin Mama bertanya-tanya apa perbedaan anak hiperaktif dan anak aktif? Dilansir dari laman Verywell Mind, anak aktif memang terlihat sangat energik melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, mereka mampu mengendalikan emosi, memperhatikan, merespon, dan menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir. 


    Sementara itu, karakter anak hiperaktif adalah tidak bisa fokus saat melakukan aktivitas atau tugas yang diberikan oleh orang tua. Terkadang, mereka juga tidak bisa berhenti berbicara, sering mengganggu orang lain, dan susah duduk di tempat. Itulah mengapa, anak hiperaktif sering dikaitkan dengan gangguan ADHD. 


    Dilansir dari laman Mayoclinic gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) membuat si kecil susah fokus pada suatu hal hingga menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif. Misalnya, si kecil tidak pernah fokus saat mengerjakan tugas atau bermain. Dia juga sering menunjukkan kegelisahan lewat gerakan tangan atau kaki. 

    Normalkah Anak Hiperaktif?

    Perilaku hiperaktif sebenarnya normal jika terjadi pada anak-anak, khususnya balita. Mengingat anak usia ini mempunyai energi melimpah dan fokus yang masih pendek, hal tersebut membuat si kecil mudah bosan dan ingin melakukan aktivitas lain. Pada umumnya, anak usia pra sekolah sering berpindah satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Berbeda dengan anak remaja yang sudah bisa fokus satu kegiatan yang mereka sukai. 


    Lantas, kapan orang tua perlu khawatir? Mama perlu cemas jika hiperaktif sudah mengganggu aktivitas sehari-hari si kecil maupun orang lain. Apalagi kalau si kecil terlalu sering begadang dan mengganggu kesehatannya.  Itulah mengapa, orang tua perlu mengawasi keseharian si kecil. 

    Mengatasi Si Kecil yang Hiperaktif

    Memiliki anak hiperaktif menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Anak memang lebih banyak mengeksplor banyak hal lewat aktivitas yang bergonta-ganti. Namun di satu sisi, mengawasi anak hiperaktif cukup melelahkan dan melatih kesabaran orang tua. Untuk mengendalikan anak hiperaktif, berikut ini beberapa hal yang bisa Mama terapkan. 

    1. Memberikan Tindakan Medis

    Memiliki anak hiperaktif adalah anugrah, mengingat kreativitas dan kelincahan anak sangat tinggi. Namun, hiperaktif yang berlebih juga tidak baik untuk kesehatan si kecil dan kenyamanan orang lain. Apabila si kecil sudah menunjukkan tanda-tanda ADHD, Mama dapat membawa si kecil pergi ke dokter. 

    Nantinya, dokter akan meresepkan obat-obatan penenang seperti dexmethylphenidate, amphetamine, dan dextroamphetamin. Apabila dibutuhkan, dokter akan memberikan terapi bicara dan terapi kognitif untuk mengubah pola perilaku anak hiperaktif. 

    2. Memberikan Parenting yang Tepat

    Cara mengatasi anak hiperaktif berikutnya adalah memberikan parenting yang tepat. Mama dapat mengajak si kecil menerapkan gaya hidup yang sehat seperti olahraga. Cara tersebut dapat menjaga fokus dan konsentrasi si kecil. Berikan juga aturan yang jelas dan konsisten di dalam rumah agar si kecil belajar fokus dan patuh. 

    Untuk mengontrol emosi si kecil, Mama tidak perlu marah-marah atau sampai melakukan kekerasan fisik . Kalau mereka melakukan kesalahan, cukup katakan baik-baik dan ajarkan si kecil untuk tidak mengulangi hal yang sama. Untuk menentukan masa depan si kecil, Mama dapat menyimak tips parenting dalam link berikut ini. 

    3. Perhatikan Makanan Anak

    Mungkin Mama bertanya-tanya, apa hubungan makanan dengan emosional si kecil? Dilansir dari laman Verywell Mind, sebuah penelitian menyebutkan kalau anak yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu mempengaruhi perilaku si kecil. Disarankan, si kecil menghindari makanan yang mengandung gula olahan. Produk olahan tersebut membuat kadar serotonin di tubuh tidak stabil, sehingga memicu perilaku hiperaktif. 

    Calming Baby Cream untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak 

    Pada intinya, Mama tidak perlu khawatir lagi kalau si kecil terlalu aktif beraktivitas. Mama dapat memberikan pola asuh dan perawatan yang tepat untuk tumbuh kembangnya. Termasuk, memberikan produk cream penghangat seperti Gently Calming Baby Cream untuk menenangkan si kecil di saat tidak bisa tidur karena kelelahan. 

    Gently Calming Baby Cream adalah produk calming cream no.1 yang terjual di Shopee. Produk premium yang baik untuk bayi baru lahir sampai anak-anak ini mengandung peppermint, lavender, dan aloevera yang dapat menghangatkan sekaligus memberi aroma terapi yang menenangkan. Produk ini juga dapat meredakan perut kembung, pilek, batuk, hingga hidung tersumbat. 

    Demi kebaikan buah hati Mama, langsung saja dapatkan Gently Calming Baby Cream di sini!

     

    Sumber: 

    https://www.verywellmind.com/difference-between-an-energetic-child-and-one-with-adhd-20486

    https://kidshealth.org/en/parents/adhd.html#:~:text=Kids%20who%20are%20hyperactive%20are,roughhouse%20when%20they%20shouldn't.

    https://www.parents.com/reasons-your-child-may-be-hyperactive-8654760