Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
July 15, 2024 4 min read
Speech delay pada anak memang mengkhawatirkan untuk jangka panjang. Sebelum parah, simak tanda, penyebab, dan terapinya di sini!
Ibu mana yang tidak khawatir kalau si kecil belum lancar bicara seperti anak seusianya? Kondisi ini dinamakan speech delay atau keterlambatan bicara. Wajar kalau Mama khawatir, lantaran speech delay pada anak menyebabkan keterbatasan bahasa dan komunikasi. Kalau tidak segera diatasi hal ini dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Kapan speech delay dapat kita ketahui? Menurut IDAI, sebenarnya tanda speech delay sudah terdeteksi pada usia 6 bulan. Semakin terlihat lagi pada saat si kecil usia 2-5 tahun. Itulah mengapa, Mama perlu mengetahui tumbuh kembang si kecil.
Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian dari University of Michigan Health System menemukan kalau 5-10% anak usia pra sekolah mengalami speech delay. Namun tidak perlu khawatir berlebih. Pada artikel ini Mintly akan membahas tanda-tanda speech delay, penyebab, dan terapi yang bisa Mama lakukan. Simak penjelasannya di artikel ini, yuk!
Seperti yang sudah Mintly singgung sebelumnya, tanda-tanda speech delay dapat kita ketahui sejak dini. Namun terkadang, kita tidak mengetahui apakah si kecil membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai milestone berbicara atau memang ada masalah tertentu. Nah, berikut ini beberapa tanda speech delay pada anak.
Tanda speech delay pada anak dapat kita ketahui pada usia 2-3 bulan. Umumnya, si kecil sudah dapat mengeluarkan suara-suara cooing seperti "aah" atau "uuh". Memasuki usia 6 bulan, si kecil sudah bisa merespon orang lain yang memanggil namanya dan mengenali emosi orang.
Umumnya, si kecil sudah dapat mengoceh suku kata tunggal, seperti "papapapa", "dadada", "babababa", atau "mamama”. Mama perlu mewaspadai kalau si kecil tidak menoleh saat namanya dipanggil.
Seiring pertambahan usia, kemampuan berbicara si kecil semakin bertambah. Pada usia 6-12 bulan umumnya si kecil sudah dapat memanggil "mama" "papa" atau istilah lain yang digunakan untuk memanggil orang tuanya.
Pada usia ini, si kecil sudah mengerti perintah sederhana dari orang tuanya. Si kecil dapat merespon dengan menunjukkan tangan, merentangkan tangan, atau melambaikan tangan. Setidaknya, di usia 12 bulan si kecil sudah mengerti 70 kata. Mama perlu waspada kalau di usia 12 bulan si kecil tidak bisa menunjuk dengan tangan atau tidak banyak ekspresi wajah.
Tanda anak speech delay pada anak juga terlihat saat usia 12-18 bulan. Pada usia ini, kosa kata si kecil semakin berkembang pesat. Umumnya, di usia 18 bulan kosa kata si kecil bertambah 5-50 kata. Makanya, Mama perlu waspada kalau tidak ada kosa kata yang bertambah pada anak.
Mama sudah tahu belum kalau pada usia 18-24 bulan si kecil mengalami ledakan bahasa. Umumnya, si kecil sudah dapat membuat dua kata, seperti "minum susu" atau "mau makan". Tak heran kalau pada usia 2 tahun , 50% bicara si kecil sudah bisa dimengerti orang lain.
Tanda speech delay pada anak semakin terlihat di usia 2-3 tahun. Pada umumnya, si kecil sudah dapat menggunakan 2-3 kata. Dia juga dapat menyebutkan nama, warna, sampai menyebutkan benda di sekitarnya. Tidak hanya itu, si kecil juga semakin tertarik untuk bernyanyi dan menari. Kalau si kecil tidak menunjukkan kemampuan tersebut, Mama perlu waspada, ya!
Memasuki usia 3-5 tahun, tanda speech delay biasanya semakin terlihat. Hal ini karena, pada usia ini si kecil seharusnya sudah dapat menyebutkan nama, umur, hingga jenis kelaminnya dalam kalimat panjang atau kurang lebih 4 kata. Si kecil juga bisa menceritakan kesehariannya dengan lancar dan cukup rinci. Itulah mengapa, kita perlu khawatir kalau si kecil tidak mengalami perkembangan tersebut.
Mama sudah tahu belum penyebab keterlambatan bicara dan bahasa pada anak? Dilansir dari laman Kids Health, kemungkinan penyebabnya adalah gangguan oral atau masalah di lidah atau langit-langit mulut. Penyebab yang lain karena frenulum pendek atau lipatan di bawah lidah yang bisa membatasi pergerakan lidah.
Speech delay juga disebabkan oleh masalah di area otak anak yang menyebabkan si kecil sulit mengoordinasikan bibir, lidah, dan rahang untuk berbicara. Penyebab yang lain adalah masalah pendengaran yang mempengaruhi kemampuan berbicara anak. Makanya, untuk mendeteksi penyebabnya, Mama perlu konsultasi ke dokter.
Apabila Mama menyadari tanda-tanda speech delay pada anak, Mintly sarankan untuk segera datang ke terapis. Terapi wicara dapat meningkatkan kemampuan si kecil untuk berbicara, memahami, maupun mengekspresikan bahasa secara verbal maupun nonverbal. Namun sebelumnya, terapis akan melakukan serangkaian pemeriksaan mulut, artikulasi, ekspresif, evaluasi pendengaran, hingga evaluasi bicara anak.
Terapis juga akan memberikan saran perawatan yang harus Mama lakukan di rumah untuk si kecil. Untuk mendukung perkembangan bicara dan bahasa si kecil, Mama harus rajin-rajin berbicara dan komunikasi dengannya. Kapan saja dan di mana pun Mama berada, sebutkan benda-benda yang si kecil temui, tanyakan apa yang sedang terjadi, dan apa yang sedang dilakukan. Jangan lupa, bacakan cerita untuk meningkatkan kosa kata anak.
Untuk mendukung tumbuh kembang berbahasa dan berbicara si kecil memang membutuhkan perhatian ekstra dari Mama. Selain memperhatikan kemampuan berbicaranya, jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan kulit si kecil, Mam! Mintly rekomendasikan skincare Gently Baby Face Cream Advanced 5-in-1 yang diformulasikan khusus untuk bayi hingga anak-anak.
Gently Baby Face Cream Advanced 5-in-1 yang sudah lolos uji halal, dermatology tested, BPOM, dan hypoallergenic tested. Produk ini juga dilengkapi 3x Ceramide dan Hyaluronan yang dapat menenangkan, menghidrasi, menutrisi, menjaga, dan menghaluskan kulit wajah bayi. Ada juga ekstrak Chamomile yang dapat menenangkan kemerahan karena iritasi wajah.
Penggunaan face cream untuk bayi cukup mudah. Mama dapat mengoleskan cream tipis-tipis setiap 2-3 kali sehari. Tambahkan juga pijatan lembut dengan gerakan melingkar agar memberi efek rileks. Pasti kulit si kecil semakin lembut, sehat, dan bebas dari iritasi, Mam!
Segera dapatkan Gently Baby Face Cream Advanced 5-in-1 di sini, yuk!
source:
https://kidshealth.org/en/parents/not-talk.html
https://www.healthline.com/health/language-delay
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/dampak-jangka-panjang
keterlambatan-atau-gangguan-bicara-bahasa-hal-yang-perlu-diketahui-orangtua