Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
May 29, 2024 3 min read
Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan atau bertemunya sel telur dengan sperma. Untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan bayi, simak beberapa hal seputar hamil ini!
Setiap pasangan yang sudah menikah pasti mengidam-idamkan kehamilan. Namun sayangnya, belum banyak yang tahu proses terjadinya kehamilan sampai proses terjadinya kehamilan. Mama sendiri sudah tahu belum apa yang dialami ibu hamil?
Kehamilan adalah suatu fase yang menandakan terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma di dalam rahim ibu. Sel telur yang telah dibuahi ini bakal menjadi janin yang akan terus berkembang sampai usia 40 minggu atau 9 bulan.
Untuk menambah pengetahuan Mama seputar kehamilan, simak penjelasan di bawah ini, yuk!
Dalam dunia medis kita akan mengenal usia kehamilan dalam 3 fase yang berbeda, yakni trimester pertama, kedua, dan ketiga. Seperti yang dilansir dari KidsHealth, berikut ini perbedaanya.
Minggu ke-1 sampai 12 disebut sebagai trimester pertama. Pada trimester pertama, tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon yang signifikan. Selain itu, tubuh akan menyuplai pasokan darah dan oksigen ke dalam rahim untuk mendukung tumbuh kembang janin. Tak heran kalau di awal-awal kehamilan muncul beberapa tanda yang kurang mengenakan.
Perlu Mama ketahui, trimester pertama adalah momen kehamilan yang paling penting, karena janin akan mengembangkan semua organ tubuhnya. Makanya, Mama dapat mengonsumsi makanan sehat, seperti asam folat untuk mencegah bayi cacat lahir, ya!
Trimester kedua terhitung dari minggu ke-13 sampai 28. Konon, trimester kedua adalah fase paling nyaman bagi ibu hamil, karena gejala kehamilan tidak terasa lagi. Namun, pada minggu-minggu ini terjadi perubahan fisik Mama yang cukup signifikan, seperti perut membesar, muncul stretch mark, dan nafsu makan meningkat.
Trimester kedua menjadi momen penting untuk pertumbuhan fisik janin. Umumnya, jantung, paru-paru, ginjal, dan otak janin sudah mulai terbentuk. Selain itu, Mama juga dapat merasakan detak jantung janin dan jenis kelaminnya di akhir trimester.
Usia kehamilan yang sudah masuk di minggu ke-29 sampai 40 disebut trimester ketiga. Pada trimester ini tumbuh kembang janin semakin pesat, Mam! Si kecil sudah bisa membuka tutup mata, mengisap jempol, menendang, menggerakan badan, sampai merespon cahaya dari dalam perut Mama, lo!
Memasuki usia 34-36 minggu, paru-paru si kecil semakin matang dan bisa bekerja sendiri. Selain itu, pertumbuhan otak si kecil juga semakin cepat. Nah, pada usia 37-40 minggu bayi sudah siap dilahirkan, hal ini terbukti kalau si kecil sudah masuk ke jalan lahir.
Mama sudah tahu belum sih bagaimana proses kehamilan bisa terjadi? Seperti yang dijelaskan Cleveland Clinic, kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan atau bertemunya sel telur dengan sperma di sepanjang leher rahim sampai tuba falopi.
Apabila pembuahan sudah terjadi, sel telur dan sel sperma yang tergabung akan berjalan dari tuba falopi ke rahim. Nah, dari perjalanan ini, sel yang sudah tergabung akan membelah diri hingga menjadi 100 sel.
Proses kehamilan berikutnya adalah terbentuknya blastokista atau embrio yang sudah berkembang selama 5-7 hari di dalam rahim. Nangina, blastokista akan mengapung di dalam rahim selama 2-3 hari atau sampai tertanam di rahim.
Nah, pada tahap implantasi atau embrio tertanam di rahim ini, ibu hamil kemungkinan mengalami pendarahan ringan selama 2 hari. Namun tidak perlu khawatir, kalau embrio sudah menguat Mama tidak akan flek lagi.
Saat terjadi kehamilan biasanya ibu hamil akan mengalami beberapa perubahan fisik dan emosional, diantaranya adalah mood swing, kembung, mual, perubahan berat badan, hingga keputihan. Ciri-ciri kehamilan yang lain silahkan baca di artikel "Ini 10 Ciri-ciri Awal Kehamilan yang Harus Kamu Perhatikan".
Pada masa kehamilan, ibu hamil perlu menjaga kesehatan lebih ekstra. Hal ini karena janin di dalam tubuh Mama membutuhkan makanan yang bergizi. Selain itu, Mama juga membutuhkan tenaga lebih ekstra saat mengandung si kecil.
Tidak hanya itu saja, ibu hamil juga tidak lepas dari masalah kehamilan. Khususnya masalah kulit sensitif dan perubahan fisik yang signifikan. Hal ini menyebabkan kulit lebih mudah kusam, jerawat, dan muncul stretch mark.
Untuk mendukung kesehatan bayi, ibu hamil membutuhkan perawatan kehamilan. Pastikan
Mama mengonsumsi makanan bergizi, seperti vitamin C, protein, zat besi, dan lemak yang sehat. Tidak hanya itu, ibu hamil juga membutuhkan produk perawatan untuk melindungi kulit yang lebih sensitif.
Mengandung si kecil bukan alasan untuk bermalas-malasan merawat kulit Mama. Apalagi selama kehamilan kulit Mama jauh lebih sensitif, mudah kusam, berminyak, dan berjerawat. Belum lagi kalau muncul stretch mark di beberapa area kulit Mama.
Mintly sarankan, Mama menggunakan skincare khusus ibu hamil. Salah satunya produk skincare dari Gently yang sudah lolos dermatology tested dan hypoallergenic tested. Rangkaian skincare Gently Mamacare dapat menjaga kulit tetap cerah, lembut, dan pastinya terbebas dari stretch marks.
Tak perlu berlama-lama, dapatkan rangkaian skincare dari GENTLY Mamacare di sini!