Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
March 15, 2024 3 min read
Bicara soal perawatan tubuh, sadar atau tidak, hampir semua produk perawatan tubuh mengandung bahan-bahan kimia sintetis, dan juga pewangi yang terkadang sulit diterima oleh tubuh kita. Sebut saja, sodium lauryl sulfate (SLS) yang terdapat pada produk sabun dan sampo bayi.
Mama pasti sudah kerap mendengar istilah SLS pada produk perawatan tubuh, bukan? Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dapat kita temukan pada sampo, sabun, hingga pasta gigi bayi sekalipun. Maraknya produk yang mengandung SLS, sebagian orang orang justru menormalisasi SLS pada produk bayi. Padahal, penggunaan berlebih memicu masalah kesehatan serius, lo!
Sebuah penelitian dari National Library of Medicine menyebutkan, SLS adalah bahan surfaktan anionik yang berfungsi sebagai pengemulsi (pembersih) produk rumah tangga dan produk perawatan, seperti deterjen, sabun mandi, pasta gigi, hingga sampo. Tak hanya terdapat pada orang dewasa, kandungan ini juga dapat kita temukan pada produk perawatan bayi.
Mungkin Mama tidak menemukan nama Sodium Lauryl Sulfate pada produk sampo atau sabun bayi, beberapa produk menggunakan nama lain yang cukup awam. Berikut ini beberapa nama lain dari SLS: sulfuric acid monododecyl ester sodium salt, sulfuric acid, sodium dodecyl sulphate, sodium salt sulfuric acid, monododecyl ester, sulfic acid, monododecyl ester, atau sodium salt.
Meski cukup berbahaya, kini Mama tidak perlu khawatir lagi. Berikut ini penjelasan tentang produk SLS untuk Mama.
Senyawa SLS berasal berasal dari campuran minyak bumi dan tanaman, yakni kelapa dan minyak sawit. Meski berasal dari bahan alami, busa yang dihasilkan SLS tidak menjamin kesehatan.
SLS telah digunakan menjadi bahan sampo sejak tahun 1930-an. Bahan satu ini berfungsi sebagai surfaktan untuk memerangkap minyak dan kotoran di rambut, sehingga rambut lebih bersih.
Dilansir dari laman Healthline, sebuah penelitian menemukan jika SLS hanya aman digunakan kalau langsung dibilas dan hanya sebentar digunakan. Selain itu, para peneliti tidak menganjurkan kadar SLS lebih dari 1% pada produk perawatan kulit. Kenyataanya, konsentrasi SLS pada produk konsumen cukup bervariasi atau antara 0,01-50%. Kalau tidak berhati-hati, efeknya dapat membahayakan kulit.
Penggunaan SLS dengan konsentrasi tinggi tidak direkomendasikan WHO dan International Labour Organization. Pasalnya, SLS digolongkan sebagai zat berbahaya. Dalam jangka pendek bahan ini dapat mengganggu mata dan saluran pernapasan. Dalam jangka panjang, bahan ini dapat menyebabkan masalah dermatitis.
Dikhawatirkan, busa yang dihasilkan SLS menyebabkan kulit kering, iritasi, eksim, Kondisi ini diperparah dengan kulit kepala bayi yang lebih sensitif dari orang dewasa, sehingga menyebabkan rambut mudah patah, kering, dan kehilangan minyak alami. Mama pasti tidak ingin hal ini terjadi kan?
Untuk menghindari produk yang bebas dari SLS, Mintly sarankan untuk mengecek komposisi produk di label yang sudah tertera. Pastikan tidak ada nama SLS maupun nama sejenis dalam sampo maupun produk perawatan yang lain. Cara selengkapnya dapat Mama temukan pada artikel “Ini Bahaya Kandungan SLS dalam Produk Perawatan Tubuh Bayi”.
Mengingat bahaya sampo dengan kandungan SLS, Mama perlu beralih dengan sampo non SLS. Sampo bayi yang mengandung formula lembut dapat melindungi rambut bayi agar tidak mudah patah, rusak, dan kering. Selain itu, sampo tanpa SLS umumnya tidak membuat mata perih dan nyaman digunakan bayi.
American Academy of Dermatology juga merekomendasikan sampo non SLS untuk penderita rosacea atau penyakit kulit yang ditandai bintik merah mirip jerawat. Formula lembut sampo tanpa SLS dapat melindungi kulit dan rambut tanpa membuatnya iritasi lebih parah. Selain baik untuk kesehatan kulit, sampo tanpa SLS juga lebih ramah lingkungan. Jadi, tidak ada yang perlu Mama ragukan lagi, deh!
Daripada menggunakan sampo yang 'mengancam' kesehatan si kecil, lebih baik beralih ke sampo tanpa SLS yang sudah teruji secara klinis. Salah satunya adalah Gently Ultra Soft Baby Body Wash & Shampoo.
Sabun dan sampo tanpa SLS ini dilengkapi dengan Vitamin E, Aloe Vera, Sunflower Seed Oil, dan Calendula Extract. Kandungan tersebut dapat menenangkan kulit dari rasa gatal, menghaluskan, hingga membersihkan rambut dan kulit kepala tanpa menyebabkan iritasi. Hebatnya lagi, sampo dan sabun 2in1 tidak perih di mata, sehingga aman digunakan untuk bayi baru lahir hingga balita
Adapun berikut ini beberapa komposisi Gently Ultra Soft Baby Body Wash & Shampoo: Aqua, Sodium Cocoamphoacetate, Cocamidopropyl betaine, Glycerin, Betaine, Aloe vera Extract, Xanthan Gum, Phenoxyethanol, Ethylhexylglycerin, Fragrance, PEG-40 hydrogenated Castor Oil, Polysorbate 80, Tocopheryl Acetate, Helianthus Annuus Seed Oil, Calendula Officinalis Flower Extract, Tocopherol Acetate.
Untuk hasil yang lebih maksimal, Mama dapat menggunakan sabun dan sampo tanpa SLS ini setiap hari atau saat mandi. Cara menggunakan produk 2in1 ini cukup mudah, pertama-tama basahi rambut dan badan, lalu tuangkan Gently Ultra Soft Body Wash & Shampoo ke telapak tangan secukupnya. Mama dapat mengusapkan dengan halus ke seluruh bagian tubuh dan rambut sampai berbusa.
Mama tidak perlu ragu dengan formula lembut Gently Ultra Soft Baby Body Wash & Shampoo. Segera dapatkan sabun dan sampo tanpa SLS di sini, yuk!
Sumber:
https://medicine.uq.edu.au/article/2019/12/what-sodium-lauryl-sulfate-and-it-safe-use
https://www.chemicalsafetyfacts.org/chemicals/sodium-lauryl-sulfate-sls/
https://www.webmd.com/beauty/what-to-know-sls
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4651417/
https://www.healthline.com/health/sulfate-in-shampoo#when-to-avoid-sulfates