Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
February 16, 2024 3 min read
Kolik adalah kondisi saat bayi sehat menangis dan rewel berkepanjangan. Kolik dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perut kembung hingga suhu ruangan yang tidak nyaman. Demi melindungi si kecil dari masalah kesehatan, ketahui penyebab kolik pada bayi yuk, Mam!
Si kecil menangis terus-menerus, Mam? Salah satu tanda kolik adalah bayi rewel lebih dari 3 jam selama 3 hari per minggu. Umumnya, dia akan menangis pada jam atau waktu yang sama, seperti pada malam hari.
Perlu Mama ketahui, bayi kolik berbeda dengan tangisan pada umumnya. Dia akan menangis tiba-tiba walau sedang tertawa sebelumnya. Tanda-tanda kolik juga dapat Mama ketahui dari badan si kecil, diantaranya tangan terkepal, kaki meninju, perut buncit, hingga tangisan seperti menjerit. Kalau si kecil mengalami tanda-tanda tersebut, dapat dipastikan dia sedang kolik.
Ketika bayi kolik, mungkin kondisi ini membuat Mama kelimpungan, khawatir, atau stres. Namun tenang saja, dilansir dari laman Mayoclinic, setelah usia 3-4 bulan kolik akan mereda dan sembuh dengan sendirinya.
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, kolik yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan orang tua kelabakan hingga stres sendiri, lho! Hal ini dapat terjadi karena mendengar tangisan si kecil yang susah sekali ditenangkan dan juga karena kekhawatiran orang tua. Namun tenang saja, sebelum mengetahui cara mengatasi kolik, Mintly ingin membagikan penyebab kolik, terutama pada bayi baru lahir.
Tidak hanya alergi protein susu sapi, penyebab bayi kolik berikutnya adalah intoleransi laktosa. Umumnya, laktosa terdapat pada susu formula maupun ASI. Dilansir dari laman IDAI, bayi yang perkembangannya belum sempurna rentan mengalami intoleransi laktosa. Hal ini terjadi karena kadar enzim laktase belum sempurna atau bisa jadi karena asupan laktosa berlebihan.
Umumnya, bayi dengan intoleransi laktosa mengalami beberapa gejala. Mulai dari perut kembung dan terdengar bunyi krucuk, diare atau feses encer, dan kulit sekitar anus kemerahan. Jangan heran kalau rasa tidak nyaman ini menyebabkan kolik, Mam!
Jarang disadari orang tua, penyebab bayi kolik berikutnya adalah suhu ruangan yang tidak cocok. Pada umumnya, suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan rasa gerah pada bayi. Begitu juga suhu yang terlalu dingin dapat membuat si kecil tidak bisa tidur. Rasa tidak nyaman ini menjadi penyebab bayi rewel atau kolik.
Haruskah panik saat bayi kolik? Mama tidak perlu khawatir berlebih, kita dapat mengatasi kolik dengan perawatan rumahan. Beberapa diantaranya seperti yang sudah Mintly tuliskan di artikel "Ini 5 Cara Mengatasi Kolik pada Bayi".
Pada intinya, kita dapat memberikan perawatan yang tepat saat bayi kolik. Mintly rekomendasikan Mama menggunakan produk penghangat bayi seperti Gently Calming Baby Cream. Produk ini mengandung lavender yang akan memberi efek hangat, sekaligus kandungan peppermint yang memberikan rasa tenang. Tak heran kalau pemakaian pada badan si kecil dapat membuat bayi tidur lebih lelap dan juga meredakan kolik.
Untuk mengatasi bayi kolik, dapatkan Gently Calming Baby Cream di sini!
Sumber:
https://kidshealth.org/en/parents/colic.html#:~:text=What%20Causes%20Colic%3F,being%20out%20in%20the%20world.
https://www.healthline.com/health/colic-and-crying#Causes-of-colic-
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/symptoms-causes/syc-20371074
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1